Kamis, 01 Januari 2009

DIMENSI KESEHATAN JIWA DALAM KETAUHIDAN

Pentingnya peranan agama dalam kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa telah diakui oleh para pakar kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa di seluruh dunia.

Hal ini terbukti dari topik bahasan berjudul "Psychiatry and Religion" dan "Mental Health and Religion" dalam berbagai kongres internasional.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar dapat disimpulkan bahwa :
  1. Komitmen agama dapat mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit, meningkatkan kemampuan mengatasi penyakit dan mempercepat penyembuhan (dengan catatan terapi medis diberikan sebagaimana mestinya)
  2. Agama lebih bersifat protektif dan pencegahan
  3. Komitmen agama mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan keuntungan klinis.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam memandu kehidupan dan kesehatan manusia yang serba komplek ini dengan segala keterkaitannya, maka komitmen agama adalah merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan.

Firman Allah dalam surat Al Fajr ayat 27-30 :
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah. Irji'ii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah. Fad khulii fii ' ibaadii. Wad khulii jannatii.

Artinya : "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hambaKu (yang shalih) dan masuklah ke dalam surga-Ku (Q.S. 89:27-30)

Dalam agama Islam rukun Iman ada 6, yaitu :
  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman kepada Malaikat
  3. Iman kepada para Nabi
  4. Iman pada Kitab-kitab
  5. Iman kepada hari Kiamat
  6. Iman kepada Takdir
Setiap orang Islam wajib mengimani keenam Rukun Iman tersebut di atas. Adakah dimensi kesehatan jiwa dalam Rukun Iman ?

Firman Allah dalam surat Ar Ra'd ayat 28 :
Alladziina aamanuu wa tathmainnu quluubuhum bidzikril laahialaa bidzikril laahi tatmainnul quluub.
Artinya : "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram" (Q.S. 13:28).

Salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan akan rasa aman dan terlindung (security feeling). Rasa aman dan terlindung ini tumbuh dan dirasakan sebagai suatu kekuatan spiritual dengan doa atau sholat yang dilakukan 5 kali sehari semalam, belum lagi sholat sunnah lainnya.

Dengan beriman kepada Allah SWT, berarti kita akan menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan apa yang diperintahkan, agar diperoleh keselamatan/kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Orang yang beriman adalah orang yang selalu ingat kepada Allah SWT (dzikrullah/zikir), perasaan tenang, aman dan terlindung selalu menyertainya.


Tidak ada komentar: